CLOSE
Global Market Review
Nasdaq menguat hampir 3%, memimpin penguatan indeks-indeks Wall Street lainnya di Kamis (22/2). Penguatan tersebut ditopang oleh penguatan harga saham-saham teknologi, terutama Nvidia yang mencatatkan penguatan harga hingga 16.4% (22/2). Penguatan tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan triple digits di Q4-2023. Penguatan harga saham juga dicatatkan oleh Amazon, Meta, Microsoft dan Netflix (22/2).
Penguatan juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa (22/2) meski tidak sebesar penguatan Wall Street. Data ekonomi di Eropa sebetulnya tidak terlalu positif. Inflasi di Euro Area memang mencatatkan penurunan ke 2.8% yoy di Januari 2024 dari 2.9% yoy di Desember 2023, namun penurunan inflasi tersebut bersamaan dengan penurunan aktivitas manufaktur. Indeks manufaktur (flash) di Euro Area turun ke 46.1 di Februari 2024 dari 46.6 di Januari 2024. Penurunan lebih signifikan dialami oleh Jerman yang mencatat penurunan indeks manufaktur ke 42.3 di Februari 2024 dari 45.5 di Januari 2024.
Dari pasar komoditas, harga minyak menguat terbatas (22/2). Harga brent oil menguat 0.48%, menjaga posisinya di US$83.43/barel, sementara harga crude oil menguat 0.55% ke US$78.34/barel.
Domestic Market Review
[Resistance : 7380] [Pivot : 7300] [Support : 7275]
IHSG diperkirakan konsolidatif pada kisaran 7300 - 7380 pada Jumat (23/2). Secara teknikal, IHSG mengalami pullback dari level resistance 7380 yang terjadi pada saat indikator stochastic RSI berada dalam overbought area. Bersamaan dengan pullback tersebut, terjadi penyempitan positive slope pada MACD.
Sentimen negatif salah satunya berasal dari antisipasi rilis data China house price index (23/2) yang diperkirakan turun 0.70% yoy di Januari 2024 dari penurunan sebesar 0.40% yoy di Desember 2023. Masih dari Tiongkok, pasar mengantisipasi data realisasi Foreign Direct Investment (FDI) di Januari 2024.
Kembali ke dalam negeri, sentimen domestik masih relatif solid, terlebih setelah RDG BI menahan suku bunga acuan di 6% (21/2). Pada kesempatan yang sama, BI juga memperkirakan pertumbuhan Indonesia di 4.7%-5.5% di 2024 dan diperkirakan lebih baik (4.8%-5.6%) di 2025.
Top picks di Jumat (22/2) adalah EXCL, ULTJ, NCKL, CPIN, ENRG dan ELSA.